Hizbut Tahrir Bangladesh Kritik Hegemoni AS Lewat Proyek Energi dan Pelabuhan

Kantor Media Hizbut Tahrir Wilayah Bangladesh menyoroti keterlibatan Amerika Serikat dalam sektor energi dan infrastruktur strategis di Bangladesh. Dalam keterangan resminya, organisasi tersebut menilai langkah Washington melalui perusahaan energi multinasional Excelerate Energy sebagai bentuk “imperialisme modern” untuk menguatkan pengaruh geopolitiknya di kawasan.
Mantan duta besar AS untuk Bangladesh, Peter D Haas, yang kini menjadi Penasihat Strategis Excelerate Energy, baru-baru ini bertemu dengan Sekretaris Luar Negeri Asad Alam Siam. Pertemuan itu dilaporkan membahas rencana impor LNG dari AS dan pembangunan terminal baru di Payra, Patuakhali. Excelerate saat ini telah mengoperasikan terminal LNG terapung di Maheshkhali, Cox’s Bazar.
Menurut Hizbut Tahrir, kesepakatan energi dengan AS bukan hanya berimplikasi pada ekonomi, melainkan juga menempatkan Bangladesh dalam posisi ketergantungan permanen pada LNG impor. “Ini bukan sekadar soal energi. Kesepakatan itu membuka jalan bagi AS untuk mengontrol jalur laut strategis, sekaligus melemahkan kedaulatan kita,” bunyi pernyataan resmi mereka.
Hizbut Tahrir juga menyoroti keterlibatan Jepang dalam investasi pelabuhan laut dalam Matarbari yang dinilai dapat digunakan untuk kepentingan militer AS dan sekutunya. “Pelabuhan itu bisa menjadi pintu masuk kapal perang negara-negara anggota Quad. Hal ini jelas menguntungkan kepentingan strategis AS, bukan Bangladesh,” tegas pernyataan tersebut.
Organisasi itu memperingatkan masyarakat tentang apa yang mereka sebut sebagai “imperialisme lunak” Amerika, yang hadir bukan dengan pasukan militer, melainkan lewat kesepakatan energi dan infrastruktur. Hizbut Tahrir menilai diamnya elit politik serta tokoh masyarakat terhadap kesepakatan ini sebagai tanda kuatnya pengaruh AS di ranah politik dan sipil Bangladesh.
Sebagai penutup, Hizbut Tahrir menyeru masyarakat untuk bersatu menolak dominasi asing dan mendukung upaya mereka dalam menegakkan kembali Khilafah Rasyidah. “Dengan dukungan umat, kami siap membawa bangsa ini pada posisi kekuatan yang mencegah penaklukan imperialis,” ungkap Kantor Media Hizbut Tahrir Wilayah Bangladesh. [] AF
Sumber : https://hizb-ut-tahrir.info/en/index.php/press-releases/bangladesh/28189.html