Peta Politik Irak Digambar oleh Amerika Berdasarkan Kepentingannya

Perdana Menteri Irak Muhammad Syia’ al-Sudani mengatakan bahwa kemitraan dengan Amerika Serikat telah berkontribusi dalam meningkatkan keamanan dan stabilitas lokal, regional, dan internasional, hal itu disampaikan selama pertemuannya dengan komandan baru Komando Pusat AS (CENTCOM), Laksamana Brad Cooper, di Baghdad.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Irak mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, “dibahas kerja sama keamanan dan militer, serta tindak lanjut implementasi perjanjian penarikan pasukan koalisi yang ditandatangani pada September 2024, yang menetapkan penarikan sejumlah pasukan bulan ini dan penyelesaian penarikan pada akhir tahun depan” (asharq.com, 2/9/2025).
Al-Raiah: Sejak Amerika menduduki Irak pada tahun 2003 hingga saat ini, Amerika telah memimpinnya dalam semua aspek militer, politik, dan ekonomi.
Dan dengan pemerintahan yang diciptakan dengan mata kepala mereka sendiri ini, mereka mulai mengutak-atik keamanannya, dan pertikaian sektarian terus menggerogoti kekuatan rakyatnya hari demi hari, di bawah pengawasan pasukan mereka, tanpa mereka bergerak sedikit pun untuk menghentikannya. Sekarang mereka secara formalitas menarik diri dari Irak, sementara pada kenyataannya mereka tetap bertahan secara politik, ekonomi, budaya, dan bahkan militer atas nama kerja sama keamanan.
Hal terbaik yang harus dilakukan oleh rakyat Irak adalah mengusir penjajah Amerika dengan cara yang paling buruk, dan tunduk kepada perintah Allah serta melaksanakan syariah-Nya di bawah naungan negara Islam, Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah (alraiah.net, 10/9/2025).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat