Trump Kunjungi Timur Tengah, Mengokohkan Penjajahan Amerika  

 Trump Kunjungi Timur Tengah, Mengokohkan Penjajahan Amerika  

Trump Akan Kunjungi Arab Saudi, UEA, dan Qatar, Hizbut Tahrir Nilai Sebagai Upaya Merampas Kekayaan Umat dan Dukung Penindasan

Amman, 13 Mei 2025 — Hizbut Tahrir mengkritik rencana kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ke kawasan Teluk, yang dijadwalkan akan berlangsung minggu depan. Dalam pernyataan resminya, Hizbut Tahrir menilai kunjungan tersebut sebagai langkah sistematis untuk memeras kekayaan umat Islam dan memperkuat dominasi serta penindasan yang dilakukan oleh penguasa lokal yang mereka anggap berkhianat.

Trump dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar. Sumber diplomatik Yahudi yang dikutip media Axios menyebutkan bahwa alasan Israel tidak disertakan dalam lawatan ini adalah karena situasi perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Namun, menurut laporan yang sama, Trump telah memberikan “lampu hijau” kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melanjutkan operasi militer di wilayah tersebut.

Netanyahu sebelumnya mengumumkan rencana operasi besar-besaran yang disebut “Operasi Kereta Perang Gideon,” yang diklaim bertujuan untuk mengambil alih kembali Jalur Gaza, menggusur penduduknya, dan menghancurkan kekuatan perlawanan.

Hizbut Tahrir menyatakan bahwa kunjungan Trump ke negara-negara Teluk bertujuan untuk mengamankan investasi dari negara-negara tersebut guna mendukung ekonomi Amerika Serikat, sekaligus terus menyuplai bantuan militer dan keuangan kepada Israel dalam konflik di Gaza, Yaman, Suriah, dan Lebanon.

Hizbut Tahrir mengecam para penguasa Muslim menyambut kunjungan Trump dengan “suka cita dan keramahan”, meskipun ia dianggap bertanggung jawab atas penderitaan dan kematian warga sipil di berbagai negara Muslim. Hizbut Tahrir menilai tindakan tersebut sebagai bentuk kolaborasi dengan musuh dan pengkhianatan terhadap rakyat Palestina.

“Para penguasa umat Islam hari ini bukan hanya gagal membela rakyat Gaza, tetapi justru menghamburkan kekayaan umat untuk musuh yang membantai saudara-saudara mereka,” tulis Hizbut Tahrir dalam siaran pers yang dirilis oleh Kantor Media Pusatnya.

Dalam pernyataan tersebut, Hizbut Tahrir kembali menyerukan pendirian Khilafah Rasyidah sebagai solusi untuk mengakhiri dominasi asing dan pengkhianatan para penguasa Muslim saat ini. Kelompok ini menyatakan bahwa selama umat Islam masih membiarkan penguasa seperti itu berkuasa, kehinaan dan penderitaan akan terus berlanjut. []AF

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *