Forum Intelektual Muslim Riau Gelar FGD: “Palestina, Akar Masalah dan Solusi Fundamental”

 Forum Intelektual Muslim Riau Gelar FGD: “Palestina, Akar Masalah dan Solusi Fundamental”

Forum Intelektual Muslim Riau menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Palestina: Akar Masalah dan Solusi Fundamental” sebagai respons terhadap genosida yang telah berlangsung selama lebih dari 50 hari di Palestina oleh Israel. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 tokoh intelektual Muslim Riau dan menampilkan pembicara utama, Prof. Dr. Anas Ibnu Syukur, ST, MT, dan Ir. Muhammadun, M.Si.

Dalam FGD tersebut, Prof. Dr. Anas Ibnu Syukur, ST, MT, menggambarkan akar masalah di Palestina yang dimulai dari era pendudukan Inggris dan Prancis yang bersekongkol untuk memecah belah persatuan umat Muslim. Ia menjelaskan bahwa perseteruan abadi antara Islam dan kafir terus terjadi di Palestina, Mekkah, dan Madinah, menjadi faktor utama yang memicu konflik. Selain itu, perang melawan kaum Muslimin dan gerakan zionisme yang dimulai pada abad ke-16 oleh bangsa Yahudi juga turut menciptakan konflik yang semakin kompleks.

Sementara itu, Ust. Muhammadun menyoroti pentingnya Palestina sebagai jantung umat Islam dan menegaskan bahwa harapan kepada PBB tidak memiliki guna. Ia menilai bahwa solusi utama terletak pada jihad, baik secara fisik maupun melalui kontribusi nyata seperti boikot produk Israel.

Solusi yang diusulkan adalah tegaknya khilafah, yang dianggap sebagai pondasi utama untuk menyelesaikan permasalahan di Palestina. Ust. Muhammadun menekankan pentingnya berpedoman kepada Al Quran dan hadits, serta mengecam solusi-solusi seperti “One state solution” dan “Two state solution” yang dianggap sebagai khianat.

Dalam kesimpulan, peserta FGD menyatakan bahwa persoalan Palestina bukanlah sekadar konflik wilayah politik, tetapi juga melibatkan entitas Israel Yahudi. Solusi fundamental di Palestina adalah mengusir penjajah dengan tegaknya khilafah dan jihad, serta bersandar pada syariat.

Acara FGD ini ditutup dengan pernyataan sikap yang dibacakan dalam tiga bahasa: Indonesia, Arab, dan Inggris, sebagai bentuk solidaritas global terhadap perjuangan umat Islam di Palestina.

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *