Fatwa MUI Soal Boikot Produk Zionis Yahudi, Pamong Institute: Boikot Sistem Lebih Efektif

 Fatwa MUI Soal Boikot Produk Zionis Yahudi, Pamong Institute: Boikot Sistem Lebih Efektif

Mediaumat.info – Aksi boikot atau menolak secara keseluruhan gagasan dan sistem yang diterapkan di wilayah yang diduduki zionis Yahudi, dinilai Direktur Pamong Institute Wahyudi Al-Maroki, akan lebih efektif.

“Akan lebih besar (keefektifannya) kalau memboikot adalah boikot gagasan dan sistem yang dikembangkan oleh zionis itu sendiri,” ujarnya dalam Bincang Bersama Wahyu: Produk Paling Berbahaya Yang Harus Diboikot, Ahad (19/11/2023) di kanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu.

Artinya, tanpa mengurangi apresiasi terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal boikot produk bersifat konsumtif yang terafiliasi dengan zionis Yahudi, akan lebih efektif melakukan penolakan terhadap sistem kapitalis-demokrasi-sekuler.

“Misalnya, sistem ekonominya kapitalis, sistem ekonominya riba, sistem ekonominya mencengkeram yang kecil, menghisap yang tertindas,” jelasnya, termasuk berbagai pungutan pajak yang memberatkan.

Demikian juga sistem politiknya yang sekuler liberal, menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan yang diinginkan.

Sehingga, tegas Wahyudi kembali, aksi boikot yang lebih besar keefektifannya adalah memboikot sistem ekonomi, sampai dengan politiknya. Untuk selanjutnya, mengganti semua itu dengan sistem Islam. “Ganti dengan sistem Islam,” cetus Wahyudi.

Sebab, menurutnya, yang bisa menghentikan kebiadaban zionis Yahudi bukan dengan sekadar memboikot produk konsumtif seperti makanan, pakaian, dsb. Lebih dari itu, terhadap sistem kehidupan yang diterapkan oleh entitas zionis Yahudi juga harusnya dilakukan pemboikotan oleh seluruh umat Islam.

Dengan demikian, mereka tak akan bisa mengembangkan serta mencengkeramkan pengaruhnya lebih lanjut.

Lantas untuk mencapai itu, kata Wahyudi memaparkan, sudah menjadi tugas para aktivis Islam, ustaz, atau pihak yang terlebih dahulu memahami betapa penting penerapan Islam sebagai asas dari sistem kehidupan, untuk memberikan kesadaran terhadap umat.

“Umat Islam mestinya menawarkan sistem itu,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *