Hamza Yusuf: Saya Muslim Pertama yang Memenangkan Kepemimpinan Sebuah Negara di Eropa Barat

Pada 28 Maret 2023, Hamza Yusuf, asal Pakistan, terpilih sebagai Perdana Menteri di Skotlandia. Dia menyatakan dirinya sebagai Muslim pertama yang memenangkan kepemimpinan sebuah negara di Eropa Barat. Mantan Perdana Menteri Nicola Sturgeon mengumumkan pengunduran dirinya yang tiba-tiba bulan lalu setelah delapan tahun menjabat, dan dia mendukung pemilihan Hamza Yusuf.
Dia menyerukan referendum baru tentang kemerdekaan Skotlandia dari Inggris, yang mendudukinya lebih dari 300 tahun yang lalu. Referendum diadakan pada tahun 2014, dan hasilnya mengumumkan penolakan kemerdekaan sebesar 55%, padahal semua tahu bahwa hasil jajak pendapat publik menunjukkan bahwa sekitar 55% mendukung kemerdekaan dari penjajah Inggris.
Perdana Menteri baru mengumumkan dukungannya untuk kemerdekaan Skotlandia dan diadakannya referendum untuk itu. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, seorang Hindu asal India, mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Skotlandia yang baru, tetapi menolak seruannya untuk referendum baru tentang kemerdekaan Skotlandia.
Perlu diketahui bahwa partainya, yaitu Partai Nasional Skotlandia mendukung homoseksualitas. Dimana homoseksualitas telah menjadi legal sejak tahun 1981, dan pada tahun 2014 Parlemen menyetujui pernikahan homoseksual dengan suara mayoritas 108 anggota, dibandingkan dengan yang keberatan 18 anggota.
Semua tahu bahwa Skotlandia telah menghapuskan hukuman mati bagi kaum homoseksual pada tahun 1889 dan menguranginya menjadi penjara seumur hidup. Homoseksualitas didekriminalisasi pada tahun 1967 ketika Parlemen Inggris memilih untuk menghapusnya. The Ethical Standards in Public Life Act (Standar Etika dalam Undang-Undang Kehidupan Publik) telah diamandemen di Skotlandia pada tahun 2000. Padahal, moral pada masyarakat adalah apa yang disetujui dan diakui secara hukum oleh masyarakat.
Dan semua tahu bahwa moral (akhlak) dalam Islam adalah aturan hukum yang tetap. Seorang Muslim berkewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT, juga berkewajiban untuk menerapkan hukum-hukum yang telah diturunkan-Nya dalam semua aspek kehidupan. Jadi, dia bukan seorang Muslim berdasarkan identitas, sehingga kemudian ketika dia menjadi penguasa, justru dia menerapkan hukum-hukum kufur! Kaum kafir tengah berusaha untuk menunjukkan bahwa seorang Muslim sama seperti seorang Kristen, dapat menjadi penguasa ketika dia sekuler, atau menganut sekularisme, menerapkannya, dan mempertahankannya (hizb-ut-tahrir.info, 1/4/2023).