Pelajari Kepribadian Islam agar Anak Pahami Kewajiban Berbakti

 Pelajari Kepribadian Islam agar Anak Pahami Kewajiban Berbakti

Mediaumat.id – Setiap Muslim penting mempelajari kepribadian Islam secara menyeluruh sehingga anak-anak memiliki ilmu tentang adab atau ta’dzim terhadap orang tua agar anak menjadi orang yang bertakwa dan memahami akan kewajibannya berbakti kepada orang tuanya.

“Betapa pentingnya bagi setiap Muslim mempelajari kepribadian Islam secara menyeluruh agar seorang anak memahami akan kewajibannya berbakti kepada orang tuanya,” ujar guru sekolah Tahfizh Plus Ustadzah Iffah Mustasyrifah, M.Pd., dalam Kajian Remaja Muslimah: Menggenggam Asa Orang Tua, Ahad, (20/11/2022) di Griya Qur’an Asy-Syifa Tapos, Depok.

Karena, lanjutnya, orang tua menurut Islam adalah orang yang patut dimuliakan oleh anak-anak mereka. Bahkan Allah SWT mengingatkan kaum Muslim akan kewajiban berbakti kepada orang tua (birrul walidain),

Dalam acara yang dihadiri 31 remaja putri tersebut ia menyebutkan, ada 14 ayat dalam Al-Qur’an yang membahas berbakti kepada orang tua yakni:  al-Baqarah ayat 83, 180, 215; an-Nisaa ayat 36; al-An’aam ayat 151; Ibrahim ayat 41; al-Israa’ ayat 23; Maryam ayat 14; an-Naml ayat 19; al-Ankabuut ayat 8; Luqman ayat 14; al-Ahqaf ayat 15, 17; dan Nuh ayat 28.

Ia juga menjelaskan makna dari birrul walidain. “Makna birrul walidain adalah berbuat ihsan kepada keduanya, menunaikan hak-haknya, kewajiban taat kepada keduanya, menjauhi hal-hal yang menyakiti keduanya dan melakukan apa yang membuat mereka ridha kepada kita,” ungkapnya.

Adapun bentuk birrul walidain, lanjutnya, adalah ath-tha’am (memberi nafkah atau makan), al-malbas (memberi pakaian), al-maskan (memberi tempat berlindung), al-himayyah (memberi perlindungan), at-tibaba (memberi pengobatan), ad-dain (membayarkan utangnya), an-nasab (garis keturunan/larangan menghina orang tuanya sendiri), al-janazah (shalat Jenazah jika orang tuanya wafat), al-wasiyyah (memenuhi wasiat orang tuanya), dan ad-du’a (mendoakan kedua orang tuanya).

Ia pun menegaskan, “Birrul walidain itu adalah menghormati, menyayangi, menghargai, dan merasa bangga dengan orang tua kita sendiri, tidak menyakiti hatinya, tidak membencinya, dan tidak merendahkannya, tetap menaruh rasa hormat, tetap menjaga hubungan silaturahmi, dan tetap sabar meski orang tua kita tidak sejalan pikir dan rasanya dengan kita.”

Menurutnya, keutamaan birrul walidain di antaranya adalah amal paling dicintai Allah setelah shalat; penyebab masuk surga; menjadi orang yang doanya mustajab; sebab turunnya rahmat Allah; kafarat dosa besar; limpahan berkah dari Allah; pintu surga paling cepat (ausathul jannah); memanjangkan umur.

Ia pun menegaskan bahwa membangun sikap santun dan rendah hati kepada orang tua adalah dengan cara memiliki rasa bangga terhadap orang tua, besarkan peduli anak kepada orang tuanya; menjalin komunikasi yang sehat, benar, dan baik dengan orang tua; jangan terjebak opini negatif dari orang lain tentang orang tua dan keluarga sendiri; jalani dengan rileks dan diri anak merasa cair ketika kondisi orang tua atau keluarga belum ideal; dan tetap menaruh empati dan simpati kepada orang tua.

“Selain mempelajari ilmu birrul walidain untuk menguatkan iman kita, tetapi lingkungan juga harus bisa mendukung. Agar yang mendukung dalam kekuatan iman bukan hanya dari dalam diri kita saja, tetapi dari luar juga,” paparnya.

Dengan mengamalkan ilmu tersebut di atas, jelasnya, berarti seorang Muslim telah mengejar ridha Allah SWT, yaitu birrul walidain.[] Nayla

 

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *