Trik dan Tips Leadership Ala Sunnah Nabawiyah (6)
(Oleh: Ismat Awni al-Hammouri)
Kesembilan: Seorang pemimpin, manajer atau direktur harus senantiasa meng-upgrading (meningkatkan kemampuan diri) terkait pengetahuan dan pengalaman dengan belajar dan mengikuti secara terus-menerus segala sesuatu yang baru di bidang kompetensinya, sehingga memperoleh manfaat dari cara-cara modern dan metode-metode canggih yang berkontribusi pada penyelesaian dan penyempurnaan pekerjaan, meskipun manfaatnya itu dari dekat atau jauh, kecil atau besar, selama itu dapat meningkatkan pengalaman pemimpin, manajer atau direktur, dan meningkatkan tingkat kesiapannya untuk menyempurnakan penyelesaian pekerjaan, maka ia lebih berhak untuk itu. Allah Swt. berfirman menyeru Nabi-Nya saw. dan kemudian menjadi seruan untuk kita semua, sesudahnya:
] وَقُلْ رَّبِّ زِدۡنِىۡ عِلۡمًا[
“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thaha [20] : 114).
Ibnu Mubarak rahimahullah berkata:
«لَا يَزَالُ الْمَرْءُ عَالِمًا مَا طَلَبَ الْعِلْمَ فَإِذَا ظَنَّ أَنَّــهُ قَدْ عَلــِمَ فَقَدْ جَهِـــلَ»
“Seseorang disebut pintar selama ia terus belajar. Begitu ia merasa pintar, saat itu ia bodoh.” (Mujālasah wa Jawāhir Al-‘Ilm, 2/186).
Kesepuluh: Seorang pemimpin, manajer atau direktur harus senantiasa menjaga kesehatan fisiknya. Untuk itu, lakukan olah raga, makan makanan yang bermanfaat (sehat), dan jaga kebiasaan makan tepat waktu. Nabi saw. bersabda:
«مَا مَلَأَ ابْنُ آدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أَكَلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ»
“Tiada tempat yang anak Adam isi yang lebih buruk daripada perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun, jika tidak memungkinkan untuk menghindarinya, maka hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR. Tirmidzi, dalam Sunan-nya, hadits hasan, no. 2380).
Juga jaga kebiasan tidur sehat, seperti qailulah (tidur siang hari), sebagaimana yang dimaksudkan oleh Al-Qur’an yang Mulia dalam firman-Nya:
]… وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُمْ مِنَ الظَّهِيرَةِ …[
“… ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah (siang) hari …” (QS. An-Nūr [24] : 58).
Dan juga sebagaimana yang dimaksudkan oleh Nabi saw. dalam sabdanya:
«قِيْلُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ»
“Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” [Hadits ini disebutkan oleh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam al-Fath, namun dalam sanadnya ada seorang rawi bernama Katsir bin Marwan, dia itu matrūk (dituduh berdusta)].
Dengan demikian, seorang pemimpin, manajer atau direktur hendaknya senantiasa melakukan kebiasaan segala sesuatu yang akan menjaga kesehatannya, dan yang akan membantunya untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, serta menyelesaikan tugas-tugasnya.
Itulah 10 trik dan tips leadership (kepemimpinan) ala sunnah nabawiyah yang telah sempurna. Saya memohon kepada Allah Yang Mahatinggi lagi Mahakuasa, semoga kaum Muslim mendapat manfaat darinya, dan semoga itu menjadi bekal dan penolong bagi mereka untuk melaksanakan pekerjaannya dengan cara yang benar, serta untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan sukses berkat pertolongan dari Allah Azza wa Jalla, Dialah pemilik kebesaran dan kehormatan, Yang Mahakuat dan tidak terkalahkan.
Mahasuci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji kepada-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu. []
Artikel sebelumnya: