Aktivis: Perintah Sekolah Gunakan Jilbab Konteksnya adalah Pendidikan
Mediaumat.id – Tudingan pemaksaan jilbab di SMAN 1 Banguntapan Yogyakarta berujung pembebas tugasan tiga guru dan kepala sekolah dinilai Aktivis Yogyakarta Doni Riwayanto konteksnya pendidikan.
“Perintah sekolah kepada siswi-siswinya untuk menggunakan jilbab itu kalau di dalam konteks sekolah, konteksnya itu pendidikan,” ungkapnya dalam acara Perspektif PKAD: Gorengan Dugaan Paksa Jilbab, Islamophobia Merebak? di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data, Selasa (9/8/2022).
Menurutnya, pendidik di sekolah itu bukan hanya mentransfer ilmu eksakta maupun ilmu formal. Tetapi juga membangun karakter.
“Sekarang karakter dia sebagai Muslimah itu seperti apa? Ya dididik oleh guru dan kepala sekolah, itu sesuatu yang wajar,” tuturnya.
Apalagi, yang diperintahkan untuk menggunakan jilbab itu adalah siswi Muslimah. Menurutnya itu tidak ada masalah.
Ia menyesalkan respons Gubernur Yogyakarta yang terlalu gegabah dan tiba-tiba saja menonaktifkan guru, hanya berdasarkan opini publik tidak menunggu hasil penyelidikan.
“Opini publik yang kita tahu medianya itu tidak berimbang ketika memberitakan,” ungkapnya.
Bahkan Alumni dan masyarakat melihat tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan guru dan kepala sekolah SMAN 1 Banguntapan.
Karena itu, Doni menilai, yang membuat peristiwa ini menjadi heboh adalah media yang memang telah diset (diduga untuk menutupi satu kasus). “Sembari menghantam umat Islam dengan islamofobianya, sembari memecah opini biar tidak fokus di satu kasus,” pungkasnya.[] Ade Sunandar