Tabligh Akbar Muharram Kota Padang: Hijrah Menuju Syariah Kaffah

“Mengadu Nasib dan mencari keadilan di minang kita punya Ninik Mamak, Islam  punya Khilafah begitulah aturanya” Buya Irwan

Islam  merubah Arab Jahiliah menjadi negeri arab penegak tonggak peradaban tertinggi didunia serta menjadikan negeri-negeri diluar arab ikut maju dan sejahtera. Arab dan Non arab dahulu mulia dan membawa kemuliaan karena menjadikan Islam  dan Syariah dan khilafahnya sebagai pondasi bermasyarakat dan bernegara, kenapa kini kita meninggalkanya?” pesan Buya Sudirman M. Na’ali, Ulama Sepuh Sumatera Barat

PADANG, SABTU (31/8). Empat ratusan kaum muslimin dari kota Padang, Solok dan Pariaman sekitarnya berkumpul dalam Tabligh Akbar Muharram 1440 H bertemakan “Hijrah Menuju Islam  Kaffah”.

Pertemuan yang dimulai pagi hari tersebut dihadiri juga oleh beberapa tokoh umat, seperti Buya Irwan Ulama Kota Padang, Buya Ardion Husni, MA ketua Forum Komunikasi Tokoh dan Ulama Sumbar, Buya Sudirman Ulama sepuh Sumatera Barat, Ustadz Ardi Muluk Akademisi dan Mubaligh, Ustadz Ibnu Mujtahidin Ketua Ikatan Da’i Muda Padang dan Ustadz Abrian Alkaf ketua Forum Samara Padang.

Tuan rumah tabligh akbar yakni ustadz Ahmad Khatib mengajak kaum muslimin ditahun baru hijrah ini untuk merefleksi lagi kondisi umat Islam  khususnya dan manusia secara umum.

“lihatlah saat ini di negeri ini dakwah dilecehkan, Ulama dipersekusi dan dikriminalisasi, sementara itu secara umum kita lihat seperangkat kebijakan-kebijakan negeri terlihat lebih menguntungkan Asing dan Aseng serta mengabaikan rakyatnya sendiri. Maka dari itu saya berpesan untuk kita semua untuk terus gelorakan seruan dan dakwah Islam  karena hanya Islam  yang dapat menyelesaikan persoalan negeri ini dan negeri-negeri muslim lainnya” pesan beliau.

Setelah pembacaan kalam ilahi oleh ustadz Habib, S.Pd dilanjutkan kalimah hikmah dari Ustadz Ardi Muluk yang menyampaikan kondisi umat Islam  yang terkunkung oleh dominasi Kapitalisme-demokrasi sekular.

“kita di negeri kaum muslimin terjadi fenomena yang rusak dan merusakkan disegala multidimensi seperti Korupsi, kriminalisasi, disintegrasi, pergaulan bebas, kemiskinan dan lainya. Hal ini disebabkan karena kita salah mengambil solusi dengan menjadikan Demokrasi dan Sekularisme sebagai jalan hidup”

Ditambahkan beliau “kita tahu dengan solusi itu (Sekuler) maka yang terjadi Politik kita politik Oportunis, Pendidikan Materialis, Pola Hidup hedonis dan permisif, ekonomi kapilalis dan ribawi sehingga kemaksiatan-kemaksiatan ini menyebabkan rusaknya Individu, masyarakat dan negara, maka kenapa kita tidak berhijrah kembali kepada Solusi (Islam, syariah dan Khilafah) yang dulu membuat kita mulia? Tutup Dosen dan Mubaligh Padang ini.

Sementara itu Buya Sudirman M. Na’ali berpesan bahwa salah satu makna hijrah adalah ketaatan meningkat, ketaqwaan terpelihara dan Kesalehan terus dibina.

“Jika kita kemarin berhaji, maka selayaknya kita lebih giat ke masjid dan hadiri majelis Islam dan taat pada seluruh syariatnya dari thaharah hingga khilafah, jika kita masyarakat dan pemuda kita kembali kepada aturan dan mengkondisikan keluarga dan masyarakat sekitar kita kembali kepada solusi Islam  dan syariahnya. Dulu Arab mulia karena Islam , dulu Khilafah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra berhasil membawa Islam  ketampuk kejayaan. Dan saat ini kita malah takut menjadikan Islam  dan Khilafah sebagai solusi hidup”

“Jangan takut, Khilafah tidak diragukan keberadaaannya, tidak diragukan keefektifannya menguasai dan menyelamatkan dunia berabad-abad, teruslah berjuang, apalagi khilafah adalah bisyarah Rasulullah saw juga. Allahuakbar” kata beliau.

Sementara itu Buya Irwan berpesan bahwa khilafah adalah mercusuar umat Islam  dan solusi umat Islam  ditengah maraknya kezaliman dan kejahatan kepada kita.

“lihatlah rohingya, palestina, syiria dan negeri lainya negeri itu saat ini hancur karena maker musuh-musuh Allah swt, kita tidak ada pembela. Ibarat di minang itu ada tempat mengadu yakni ninik mamak, bapak datuk-datuk, begitulah Islam  dia ada tempat pencari keadilah yakni Khilafah ala manhaj nubuwwah” tegas beliau.

Kegiatan Tabligh Akbar ini berlangsung penuh antusias dan tampak peserta semakin yakin akan solusi Islam  sebagai penyelamat negeri. Kegiatan Tabligh Akbar yang sama juga berlangsung di Kota Bukittinggi, Lubuk Basung dan Pesisir Selatan dengan ratusan hadirin yang menghadirinya, Alhamdulillah. Wallahualam [] d/mr/yoga/ard/pdg

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *