80 Tahun Indonesia Merdeka, Indef: Belum Sepenuhnya Merdeka Secara Ekonomi

MediaUmat – Soroti usia kemerdekaan Indonesia yang genap mencapai 80 tahun, Ekonom Indef Dr. M. Rizal Taufikurahman menilai Indonesia belum sepenuhnya merdeka secara ekonomi.
“Nah, apa faktanya yang menunjukkan Indonesia belum sepenuhnya merdeka secara ekonomi? tentu ketergantungan pangan,” ujarnya dalam Fokus Reguler: Indonesia Merdeka? di kanal YouTube UIY Official, Ahad (17/8/2025).
Menurutnya, meskipun sekarang sudah ditekan untuk impor beras, masih ada beberapa bahan pangan yang masih bergantung kepada impor.
“Gandum itu 100% impor 11 juta ton per tahun, kedelai lebih dari 70% kebutuhan impor kita, gula hampir kurang lebih 4 juta ton per tahun untuk konsumsi dan industri,” jelasnya.
Artinya, tegas Rizal, menunjukkan kedaulatan pangan Indonesia belum mandiri, meskipun impor beras sudah mulai pelan-pelan (ditekan).
Ketergantungan Energi
Selain pangan, Rizal juga menyoroti ketergantungan energi, yang notabene Indonesia adalah penghasil batu bara.
“Kemudian ketergantungan energi, jadi kalau kita lihat, Indonesia masih net impor BBM kurang lebih 700 ribu barel per hari yang notabene ini juga meskipun produksi batu bara tetapi masih tetap melakukan net impor BBM,” herannya.
Kemudian, ia menambahkan, transisi energi yang baru sekitar 14% dari target 23%. “Jadi, ketergantungan energi, impor juga membuat ekonomi Indonesia jadi rentan terhadap fluktuasi minyak global,” ulasnya.
Struktur Ekspor
Menurutnya, struktur ekspor Indonesia masih didominasi oleh komoditas batu bara, CPO, nikel mentah, olahan, atau juga bahan baku antara.
“Bahkan kontribusi manufaktur berteknologi tinggi pun sangat kecil, kurang lebih 8% dari total ekspor kita,” ujarnya.
Investasi Modal Asing
Rizal juga menyoroti dari sisi investasi modal asing.
Menurutnya, ini juga jelas, penanaman modal asing itu tetap dominan di sektor strategis.
“Tambang, hilirisasi nikel, dan juga energi, bahkan triwulan kedua ini yang notabene pertumbuhan ekonomi 5,12%, kontribusinya paling dominan adalah apa? Ya, di tambang itu yang notabene itu adalah penanaman modal asing, yang memang erat kaitannya dengan ketergantungan kita, industrialisasi kita masih tergantung pada modal, teknologi, dan pasar asing,” bebernya.
Sebelumnya, Rizal mengutip pendapat Josef E. Stiglitz (peraih Nobel ekonomi tahun 2001) terkait ekonomi merdeka.
“Bahkan, Josef Stiglitz pun, peraih nobel ekonomi di 2001, menyatakan bahwa ekonomi merdeka itu mampu merumuskan kebijakan sendiri, tanpa didikte pasar global ataupun lembaga internasional,” pungkasnya.[] ‘Aziimatul Azka
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat