MediaUmat – Terbunuhnya lebih dari 500 warga Palestina sejak Global Humanitarian Foundation (GHF) mengambil alih distribusi bantuan di Jalur Gaza, menurut Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi sebagai pembantaian sistematis.
“Ini bukan sekadar kegagalan distribusi bantuan, ini adalah pembantaian sistematis yang difasilitasi melalui skema ‘kemanusiaan’ yang dikendalikan langsung oleh penjajah dan pelindungnya,” ujarnya kepada media-umat.com, Jumat (27/6/2025).
Pasalnya, sebut Farid, kehadiran badan pengelola pendistribusian yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel tersebut malah memperburuk keadaan.
“Distribusi dilakukan tanpa perlindungan dan berlangsung di area-area yang kemudian menjadi target serangan militer Israel,” ujar Farid mengutip Al Jazeera Live Updates, 26 Juni 2025.
Tiga Kejahatan Besar
Farid menilai, pembunuhan terhadap ratusan warga sipil yang mengantre bantuan tersebut mencerminkan tiga kejahatan besar. Pertama, kejinya Zionis Yahudi yang membunuh umat Islam dalam keadaan lapar dan tak bersenjata.
Kedua, kejinya Amerika Serikat dan Barat, yang menggunakan lembaga bantuan untuk mengontrol dan menghancurkan populasi. Ketiga, kejinya penguasa Arab dan Muslim yang tidak bersuara, tidak bergerak, dan tidak mengirim bala bantuan untuk menyelamatkan rakyat Palestina.
Gagal
Ia juga menyoroti kegagalan hukum dan sistem internasional dalam mencegah tragedi ini. “PBB hanya mengecam, tapi tidak menghentikan. Ini bukti nyata bahwa sistem dunia saat ini bekerja bukan untuk keadilan, tapi untuk melanggengkan kekuasaan Barat,” tegasnya merespons pejabat PBB yang hanya menyebut tragedi tersebut sebagai “perangkap maut” bagi warga sipil yang kelaparan.
Solusinya, Farid menyerukan tegaknya khilafah Islam sebagai institusi politik yang mampu memobilisasi kekuatan militer umat untuk membebaskan Palestina.
“Palestina tidak akan bebas dengan sekadar truk bantuan kemanusiaan yang dijadikan alat politik, tapi dengan tentara-tentara jihad. Ini bukan krisis kemanusiaan, tapi penjajahan politik yang hanya bisa dihentikan oleh sistem Islam,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat