4 Orang Syahid dan Sejumlah Orang Terluka dalam Serangan Pendudukan di Utara dan Selatan Jalur Gaza

Empat warga Palestina syahid, termasuk seorang wanita, dan beberapa lainnya terluka pada Ahad pagi (2/3) dalam penembakan dan pengeboman yang menargetkan wilayah utara dan selatan Jalur Gaza. Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa pesawat tak berawak pendudukan menargetkan sekelompok warga Palestina di lingkungan Al-Masriyin di kota Beit Hanoun, yang menyebabkan tewasnya dua pemuda, Hudhaifah Ibrahim Al-Masry dan Muhammad Al-Masry, serta melukai banyak orang lainnya.
Dalam penargetan lainnya, pemuda Mahmoud Madhat Abu Harb syahid setelah menjadi sasaran peluru penembak jitu pendudukan, saat ia berada di atas rumahnya di dekat Balai Perdamaian di pusat kota Rafah. Di Khan Yunis, seorang wanita bernama Wafaa Fathi Fasifas syahid akibat penembakan dari pesawat tak berawak di kota Abasan al-Kabira, sebelah timur kota. Pekan lalu, Kantor Media pemerintah mengatakan bahwa 100 warga Palestina telah syahid dan 820 lainnya terluka sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari.
Tentara pendudukan melanggar perjanjian gencatan senjata sebanyak 350 kali, yang paling menonjol adalah pelanggarannya terhadap perjanjian gencatan senjata dengan mencegah dan menghalangi pelaksanaan ketentuan protokol kemanusiaan. Jadi, di manakah perjanjian gencatan senjata yang disepakati orang Yahudi?!
Fakta bahwa mereka telah melanggar perjanjian 350 kali, dan terus membunuh kaum Muslim hampir setiap hari, menunjukkan bahwa mereka tidak dapat dipercaya. Namun sayang, para penguasa pengkhianat dan tentara yang ada di bawah komandonya hanya bisa menyaksikan pembantaian dan serangan di Gaza, Tepi Barat, Suriah, dan Lebanon tanpa berbuat apa-apa (hizb-ut-tahrir.info, 3/3/2025).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat