Sekitar 300 tokoh umat dari berbagai latar belakang menghadiri kegiatan Dialog Muharram & Temu Tokoh Perubahan 1447 H yang digelar di Hotel Prime Park Pekanbaru, Ahad (13/7/2025) pagi. Acara ini mengusung tema “Hijrah Menuju Perubahan Hakiki: Menjemput Peradaban Mulia” dan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
Para peserta yang hadir merupakan gabungan dari ulama, politisi, akademisi, pengusaha, guru, dokter, pengacara, serta insan media. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus forum strategis dalam membangun kesadaran kolektif umat Islam untuk bergerak menuju perubahan hakiki.
Ajakan Berani Menyuarakan Kebenaran
Acara dibuka dengan sambutan dari Ustaz Yadi Isman, sebagai shohibul hajah (tuan rumah). Dalam seruannya, beliau menyampaikan pentingnya peran para tokoh umat dalam menjelaskan kebenaran kepada masyarakat:
“Bicaralah tentang kebenaran agar umat mendapatkan penjelasan yang benar dari kita para tokoh umat, untuk kejayaan Islam,” ungkapnya.
Kisah Hijrah Penuh Inspirasi
Sesi berikutnya diisi oleh Ustaz Engel Setiawan (UES), yang dikenal luas sebagai tokoh hijrah dan aktivis dakwah. Dalam penyampaiannya, ia mengingatkan peserta bahwa kebahagiaan sejati tidak mungkin tercapai tanpa agama:
“Kebahagiaan tanpa agama adalah kebahagiaan semu,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa “Perubahan yang haqiqi adalah perubahan menuju Khilafah ala minhajin nubuwwah.”
Sementara itu, Coach Erik Hariadi Sitepu, seorang coach internasional yang juga aktivis dakwah, turut berbagi pengalaman hijrahnya. Ia menekankan bahwa Islam adalah solusi menyeluruh bagi kehidupan:
“Islam adalah problem solver dari berbagai persoalan hidup kita saat ini,” ujarnya.
“Ibadah memiliki dua syarat: niat ikhlas karena Allah dan dilakukan dengan cara yang benar. Inilah jalan menjadi manusia yang utuh.”
“Hijrah yang haqiqi adalah hijrah kepada Islam yang kaffah, total 100%.”
Makna Amal Sholeh dan Perubahan Bangsa
Narasumber utama, Ustaz Ismail Yusanto, mengupas makna hijrah dan amal sholeh dalam konteks perubahan sosial dan peradaban. Ia menjelaskan bahwa hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi menyangkut perubahan menyeluruh berbasis iman:
“Amal sholeh itu adalah seluruh ketaatan kita kepada Allah – dari bangun tidur, bangun perusahaan, hingga membangun negara. Semuanya atas dasar iman,” tuturnya.
Ia mengingatkan bahwa yang paling berharga dalam hidup bukanlah harta atau keluarga, tetapi amal sholeh yang akan menyertai kita hingga akhirat.
“Takut hanya kepada Allah. Selama bersama-Nya, tak ada yang perlu ditakutkan,” tandas beliau.
Panitia: Acara Berjalan Sukses
Ketua panitia, Muhammad Marizal, menyampaikan bahwa acara berjalan dengan lancar dan antusiasme peserta sangat tinggi. Ia menegaskan bahwa seluruh target kegiatan tercapai dengan baik:
“Kami bersyukur atas partisipasi semua pihak. Kegiatan ini menjadi titik tolak penting dalam menyatukan langkah para tokoh umat untuk menjemput peradaban mulia,” ucapnya.
Acara ditutup dengan semangat baru dari para peserta untuk terus menghidupkan semangat hijrah dalam kehidupan pribadi, sosial, dan kebangsaan, menuju Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat